Berlaga di Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret, Solo, Jateng, Jumat (20/6), Mutiara mengalahkan rekannya sesama pemain pelatnas, Dalila Aghnia Puteri, melalui straight games 21-16, 21-14 dalam tempo 40 menit. "Alhamdulilah pertandingan hari ini berjalan lancar," ujar pemain asal Ngawi, Jawa Timur ini, kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Efek bola dan lapangan lebih enak di Solo dari pada di Jakarta lalu," Mutiara, menambahkan.
Sementara, Chiara mencapai final setelah mengalahkan tunggal putri pelatnas lainnya, Deswanti Hujansih Nurtertiati. Unggulan kedua itu membutuhkan waktu selama 66 menit untuk merebut kemenangan tiga gim yang berakhir dengan skor 21-18, 8-21, 21-18.
Mutiara menjuarai Sirnas A Jakarta 2025 berkat kemenangan dua gim langsung 21-19, 21-15 atas Chiara. Ia meluapkan rasa syukur dan merasa senang setelah menciptakan "back-to-back final" dalam dua Sirnas terakhir. Namun, menurutnya, perjuangan belum kelar. "Persiapan besok, fokus di pola main dan istirahat yang cukup," pungkasnya.
Di kategori Tunggal Dewasa Putra, pemain pelatnas Bismo Raya Oktora mendapatkan perlawanan ketat dari Muhammad Rizky Akbar asal Sony Dwi Kuncoro Badminton Academy. Ia berhasil memenangi laga semifinal ini melalui tiga gim 21-13, 19-21, 21-15. "Alhamdulilah lawan hari ini bisa diatasi dengan bermain tenang, meskipun sempat lepas di gim kedua," kata pemain berusia 19 tahun ini.
Ia pun bertekad untuk mengalahkan Prahdiska Bagas Shujiwo, pemain pelatnas yang menghentikannya di babak empat besar Sirnas A Jakarta 2025. "Mau revans dengan menyiapkan mental, fisik, dan jangan banyak mati sendiri," demikian Bismo.


