Seperti halnya yang dilakukan lima pemain tim nasional Guatemala. Mereka menjadikan turnamen ini untuk persiapan menjuju Boliviarian Open, Oktober 2013. Boliviarian Open adalah pesta olahraga se-Amerika Latin setara dengan SEA Games juga Panam Champion yang merupakan kejuaraan bulutangkis setingkat Kejuaraan Asia.
Sejak pertengahan Maret, lima pemain timnas Guatemala yang terdiri dari dua putri dan tiga putra itu tiba di Indonesia. Mereka adalah Nikte Sotomayor, Ana Lucia De Leon, Anibal Marroquen, Jonathan Solis dan Heymar Humblers.
Tak hanya di Sirnas, mereka juga ikut ajang Piala Walikota Surabaya awal Mei ini. Hasilnya memang kurang bagus, terlebih untuk kawasan Amerika Latin, prestasi bulutangkis masih dikuasai Kanada dan USA.
"Turnamen di Indonesia cukup bagus untuk meningkatkan kualitas mereka. Mereka senang dan sangat antusias mengikuti setiap pertandingan," ucap Muamar Qadafi, mantan atlet Djarum yang menemani para atlet Guatemala selama di Indonesia.
Di Guatemala sendiri, bulutangkis baru mulai berkembang, meski tak sepopuler sepakbola. Walau begitu, Federasi Bulutangkis Guatemala sudah mulai bebenah dengan meningkatkan prestasi bulutangkisnya. Salah satunya adalah dengan mengambil pelatih dari Asia serta mengadakan sparring partner dengan pemain Asia yang memang terkenal bagus.
"Mereka sangat antusias, seperti halnya kalau kita antusias melihat kehebatan para pemain sepakbola dari Amerika Latin," pungkas Muamar.



