Tumin Akmadi Sang Pencetak Juara Dunia Dari Palembang

Sirkuit Nasional ‐ Created by Ah / EP

Palembang - Mungkin bagi sebagian orang masih terlalu asing dengan nama Tumin Akmadi. Siapa yang menyangka lelaki paruh baya yang mempunyai pribadi sederhana dan santun itu, merupakan ayah dari sang peraih gelar Juara Dunia 2013 ganda putra kelahiran Palembang yakni Muhamad Ahsan yang berpansangan dengan Hendra Setiawan, Kamis (26/2).

Kesuksesan Ahsan di dunia bulutangkis sekarang ini yang sudah banyak mengharumkan nama Indonesia dikancah dunia, tak bisa dipungkiri jika salah satunya berkat Tumin Akmadi yang mendidiknya sejak ia kecil.

Ahsan dilahirkan di Palembang pada 17 september 1987 silam, dan sekitar pertengahan tahun 1992 yang kala itu dirinya menginjak usia 5 tahun, Ahsan tercatat sebagai anggota PB Pusri bersama kaka nya Mohamad Asyukuru. Pada saat itulah awal mula Ahsan berkecimpung di dunia bulutangkis.

"Dulu sekitar usia 5 tahun, Ahsan masuk klub bulutangkis pertamanya yang bernama PB Pusri bersama kaka pertamanya Mohammad Asykuru. Dan pada saat itulah awal mula Ahsan berkecimpung di dunia bulutangkis," Ungkap Tumin saat di jumpai tim Djarumbadminton.com ketika dirinya sedang menyaksikan jalannya pertandingan Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Sumatera Selatan Open 2015 kemarin, Rabu (25/2) di GOR Dempo Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.

Selain itu, Tumin pun menceritakan anak kedua dari tiga buah hatinya hasil pernikahan dengan istrinya Siti Rohana itu, mempunyai semangat tinggi sejak ia didik masih kecil.

"Setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah saya ajak untuk pukul-pukul bola (Shuttle Cock) di halaman rumah yang berumput dengan memakai net seadanya. Dalam satu minggu dua kali melakukan maraton dan saya pimpin sendiri sekitar pukul 4 sore dengan menempuh jarak sekitar 5 sampai 9 KM, pulangnya jalan kaki sampai rumah. Ahsan pun saat itu jarang sekali mengeluh dan mempunyai semangat tinggi," ucapnya.

Setelah tiga tahun berlatih di PB Pusri, Ahsan pun berhijrah ke PB Sekanak dan di dua tahun berikutnya memutuskan berhijrah ke Jakarta untuk berlatih di PB Bina Bangsa. Pada saat itu Ahsan pun bersekolah di SMA Ragunan.

Tak lama berselang, prestasi Ahsan pun terus bermunculan di level nasional hingga akhirnya pada pertengahan tahun 2008, Ahsan pun lolos seleksi masuk Pelatnas PBSI Cipayung dan pada saat itu awal mula prestasi level dunia Ahsan mulai tercium hingga terakhir tahun 2014 lalu mempersembahkan emas Asian Games bersama pasangannya Hendra Setiawan.

Tumin Akmadi pun berpesan pada anaknya itu agar tidak cepat puas dengan pencapaianya yang diraih sekarang ini, dan semoga di Olimpiade 2016 mendatang, Ahsan mampu mempersembahkan emas untuk Indonesia. Selain itupun Tumin berharap jika di ajang Djarum Sirnas ini lahir Ahsan baru yang bisa melebihi prestasi anaknya itu khususnya dari kota kelahirannya Palembang.

"Saya berharap jika Ahsan tidak cepat puas dengan hasil yang diraihnya saat ini, dan semoga saja di Olimpiade 2016 nanti, Ahsan bisa mempersembahkan emas bersama pasangannya untuk Indonesia. Selain itupun, semoga saja di ajang Djarum Sirnas ini, lahir kembali Ahsan baru yang bisa memberikan prestasi lebih dari Ahsan saat ini," Pungkasnya.