(Fuzhou China Open) Hafiz/Gloria Dipaksa Menyerah

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja (Indonesia) mengembalikan shuttlecock.
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja (Indonesia) mengembalikan shuttlecock. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Petualangan ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja harus terhenti pada babak pertama Fuzhou China Open 2019 BWF World Tour Super 750 setelah dipaksa menyerah dalam pertarungan straight game atas pasangan Tiongkok, He Jiting/Du Yue dengan skor 18-21 dan 14-21 lewat pertandingan yang berlangsung di Haixia Olympic Sports Center, Tiongkok, Rabu (6/11).

Pasangan peringkat delapan dunia ini harus kandas dalam durasi permainan 39 menit. Meski sempat memperpendek ketertinggalan di game pertama dengan skor 16-17, namun Hafiz/Gloria masih belum berhasil membendung serangan dan tekanan yang diberikan He/Du. Pun demikian dengan pertarungan di game kedua, Hafiz/Gloria belum bisa berbuat banyak hingga akhirnya harus tersingkir dari kejuaraan kali ini.

“Kita merasa penampilan kita memang menurun. Bermain dengan shuttlecock yang berat itu butuh tenaga lebih. Ikut empat turnamen beruntun memang ada pengaruh ke stamina, tapi sebetulnya kalau hasilnya lumayan mungkin masih ketolong dengan rasa percaya diri kita yang jadi meningkat,” kata Hafiz Faizal.

Hasil kurang menyenangkan ini menjadi kekalahan keempat secara beruntun yang dialami Hafiz/Gloria atas He/Dua. Pada pertemuan sebelumnya, di ajang Thailand Open 2019 BWF World Tour Super 500, Juli lalu, Hafiz/Gloria juga mesti menelan kekalahan dengan skor 21-23, 21-10 dan 19-21. “Penampilan lawan hari ini juga bagus, variasi pukulan mereka lebih banyak, ujarnya.

Sebelum Fuzhou China Open 2019 BWF World Tour Super 750, Hafiz/Gloria telah mengikuti turnamen beruntun di Macau Open 2019 BWF World Tour Super 300, French Open 2019 BWF World Tour Super 750 dan Denmark Open 2019 BWF World Tour Super 750. Setelah ini, mereka akan mencari peruntungannya di kejuaraan Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500, pekan depan.

“Penampilan kita kurang bagus di beberapa turnamen. Rasanya memang nggak enak sekali. Tapi ya memang harus dihadapi. Setidaknya rasa down itu mulai hilang, jadi tinggal jalani dan maksimal lagi di turnamen selanjutnya,” tandasnya.