"Ini juga gelar pertama saya, jadi pastinya senang bisa dapat gelar," kata pebulu tangkis berusia 20 tahun ini, dalam keterangan pers Humas PP PBSI, Minggu (26/3) WIB.
"Alhamdulillah, senang bisa juara di Vietnam. Di awal gim kami masih ngikut pola lawan terus gim kedua makin yakin, ya, bisa menangin," ujar Aisyah, menimpali komentar pasangannya.
Lebih lanjut Jafar mengungkapkan, kunci kemenangan pada laga final turnamen level International Challenge itu adalah bermain dengan pola no lob, serta teratur dalam mengontrol ritme permainan. "Kita harus lebih sabar lagi mengatur bolanya, apalagi kalau serangan kami tidak menembus mereka," tuturnya.
"Kami lebih yakin ketika berhasil menang di babak pertama, jadi lebih percaya diri ke pertandingan selanjutnya. Kami juga maunya di sini bisa final makanya kami terus tidak mau kalah," Jafar, menambahkan.
Sementara Aisyah mengakui, aksi saling kejar-mengejar poin terjadi di pengujung gim penentu. Oleh karenanya, mereka perlu sabar dalam mengatur tempo permainan dan tidak terburu-buru dalam penempatan bola. Jika tidak, kekalahan yang bakal diterima pasangan berperingkat 52 dunia ini. "Kita berusaha semaksimal mungkin dan pelatih juga kasih arahan, harus yakin di setiap penempatan bolanya berani mendahulukan," pungkasnya.