Memaknai Hari Jadi dengan Kesederhanaan

Perayaan hari ulang tahun ke-53 PB Djarum di Kudus (Dok. PB Djarum)
Perayaan hari ulang tahun ke-53 PB Djarum di Kudus (Dok. PB Djarum)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Matahari belum meninggi di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (28/4), ketika para pengurus dan pelatih PB Djarum sudah terlihat sibuk menyiapkan acara perayaan hari jadi klub yang pada tahun ini berumur 53 tahun. Semula acara kecil ini diagendakan untuk sore hari. Namun, mengingat banyaknya atlet yang hendak mudik pada siang hingga sore hari, jadwal acara peringatan ulang tahun dimajukan ke pagi hari.

Maklum, izin mudik dari pemerintah telah keluar. Para atlet pun menanggapinya dengan sukacita, lantaran dua tahun sudah mereka memendam hasrat untuk mudik. Setiap penghuni asrama klub sudah cukup lama menahan rasa rindu untuk bersua dengan orangtua, kakak, dan adik, serta bersilaturahmi dengan sanak saudara di daerah asal mereka, yang akhirnya dapat dituntaskan pada tahun ini.

Alhasil, sebelum pulang kampung, PB Djarum yang berkeinginan sederhana dalam merayakan hari ulang tahun klub pada 28 April, mewujudkan hajatan di GOR Jati bersama para pemain, pelatih, dan pengurus. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, sederhana. Kami hanya menyediakan makanan yang dimasak sendiri di dapur asrama PB Djarum," kata Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin kepada pbdjarum.org.

Namun, dengan kesederhanaan itu, setiap orang yang hadir di loji olahraga tersebut tetap bersyukur karena dapat kembali berkumpul dengan segala keterbatasan. Tak dimungkiri jika mereka berharap pandemi segera berakhir, kejuaraan dan turnamen nasional maupun internasional dapat kembali bergulir seperti yang sudah-sudah.

Di balik kesederhanaan yang terpancar dari ajang kumpul-kumpul kecil itu, muncul pula rasa bangga terhadap atlet-atlet muda yang dibina. Mereka telah menjadi juara di berbagai turnamen di sejumlah negara. Seperti contoh, tak lama sebelum hari jadi klub, Bagas Maulana, atlet yang bergabung dengan PB Djarum pada 2012, keluar sebagai juara All England 2022 bersama pasangannya Muhammad Shohibul Fikri.

Prestasi pemuda Bagas di turnamen paling tua di dunia itu, berselang hanya beberapa bulan pascakesuksesan tim Thomas Indonesia di Aarhus, Denmark. Tentu masih basah di ingatan tentang sepak terjang Shesar Hiren Rhustavito, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan, Leo Rolly Carnando, dan Daniel Marthin, saat membela "Merah Putih" dan akhirnya memboyong pulang Piala Thomas. Menumbangkan negara kuat China di final, menurut Christian Hadinata, adalah hal yang luar biasa! "Bisa menang 3-0 atas China adalah pencapaian luar biasa," ujar legenda bulu tangkis Indonesia itu (Kompas, 18 Oktober 2021).

Sukses yang diraih di tim Thomas Indonesia 2021, merupakan kelanjutan cerita kejayaan tim Indonesia di Piala Thomas selama bertahun-tahun, yang kemudian dituangkan ke dalam buku Thomas Cup: Sejarah tentang Kehebatan Indonesia. Menurut Yoppy, kejayaan Indonesia di ajang beregu tersebut, selalu mengisi celah cerita mayoritas keluarga di Tanah Air, sejak zaman radio masih menguasai ruang keluarga, kemudian beralih ke televisi berwarna, hingga akhirnya era internet mulai merambah dunia.

"Buku ini adalah upaya untuk mengenang dan menghormati perjuangan bintang-bintang Indonesia di lapangan bulu tangkis. 'Thomas Cup: Sejarah tentang Kehebatan Indonesia' adalah sebuah pengingat bahwa Indonesia punya cerita hebat di Piala Thomas, dari generasi ke generasi," tulis Yoppy, dalam "Sekapur Sirih" di buku yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia tersebut.

Usai Piala Thomas 2021 dan All England 2022, kabar gembira datang lagi. Kali ini dari Manila, Filipina. Pramudya Kusumawardana menjadi juara Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2022, bersama tandemnya Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Angin segar juga berembus dari kejuaraan ini pada sektor tunggal putri. Komang Ayu Cahya Dewi, salah satu dari buah pembinaan atlet muda PB Djarum, mampu memberikan perlawanan sepadan di setiap laga, terutama kala bertemu tunggal putri kawakan Jepang, Akane Yamaguchi.

Prestasi membanggakan atlet-atlet muda Indonesia ini, memompa semangat PB Djarum untuk tetap konsisten dalam pencarian dan pembinaan bibit atlet nasional serta melahirkan pemain-pemain kelas dunia, yang dapat meneruskan tongkat estafet bagi para seniornya. "Kita juga punya target untuk bisa terus memperkuat kemampuan para atlet pelapis ini di semua sektor," kata Yoppy, melalui laman klub.

"Seperti yang kita ketahui saat ini, yang paling menonjol di PB Djarum adalah di sektor ganda. Dan di sektor tunggal putri, terutama usia 15 dan 17, saat ini kita mempunyai pemain yang bagus, meski sebagian sudah ditarik ke pelatnas. Sedangkan para pelapis di sektor tunggal putra, harus kami akui masih butuh terus diolah agar kemampuannya bisa semakin meningkat, dan itu salah satu target kami saat ini," Yoppy, menjelaskan.

Belum rampung pria berkacamata ini bercerita seputar target PB Djarum dalam pembinaan atlet, kegembiraan seisi klub bergelegak mendengar kabar baik dari Swedia, khususnya bagi para pelatih di Kudus. Wakil-wakil Indonesia menguasai Stockholm International Junior 2022. Puspa Rosalia Damayanti/Jessica Maya Rismawardani juara pada sektor ganda putri, Patra Harapan Rindorindo/Titis Maulida Rahma (ganda campuran), dan Muh Putra Erwiansyah/Patra Harapan Rindorindo (ganda putra).

Gelar juara Piala Thomas, All England, Stockholm Internasional Junior, serta keping emas BAC, membersitkan optimisme terhadap prestasi bulu tangkis Indonesia ke depan. Lagi-lagi, ganda putra membuktikan diri selaku andalan "Merah Putih" di muka bumi. Kunci kesuksesan prestasi ganda putra tak lain regenerasi berkesinambungan. Namun, sebagaimana dikemukakan Yoppy, perlu pemerataan di nomor lain khususnya pada sektor tunggal. Regenerasi di ganda putra sepatutnya diikuti nomor lain.

Oleh karenanya, telah menanti (dan terus menanti), tugas besar untuk menghasilkan pemain-pemain muda secara berkesinambungan guna mengangkat pamor Indonesia sebagai salah satu kiblat bulu tangkis dunia. Sebagaimana pendiri PB Djarum Robert Budi Hartono berpesan melalui buku Dari Kudus Menuju Pentas Dunia, "bulu tangkis memang layak kita banggakan sekaligus kita perjuangkan eksistensinya, karena kita sudah sama-sama melihat bagaimana bulu tangkis mempersatukan Indonesia, mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia."

Selamat ulang tahun, PB Djarum!