(Blibli Indonesia Open) Jonatan & Anthony Bikin Tegang Istora

Jonatan Christie (Indonesia) mengembalikan shuttlecock.
Jonatan Christie (Indonesia) mengembalikan shuttlecock. (Foto: PBSI)
Indonesia Open ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Penampilan dua pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting saat melakoni laga perdananya di ajang Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000 sama-sama membuat publik Istora tegang. Setelah melalui pertarungan yang cukup sengit, akhirnya Jonatan dan Anthony berhasil memenangkan pertandingan dan lolos ke babak 16 besar.

Jonatan akhirnya menang 21-17 dan 24-22 atas tunggal putra Denmark, Rasmus Gemke pada pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (16/7). Sebelum itu, Jonatan nyaris saja kehilangan kemenangan di game kedua saat kedudukan tertinggal 18-20.

“Puji Tuhan saya bisa melewati babak pertama dengan berjuang keras karena lawan bermain bagus. Saya sering tertinggal di perolehan angka dan ketinggalan 18-20,” kata Jonatan Christie.

“Ada beberapa catatan yang saya ambil, pertama angin kencang, shuttlecock-nya cukup berat, mungkin kena angin jadi berat. Fokus saya bukan ke angin atau cara main lawan, tapi bagaimana saya bisa keluar dari tekanan itu,” jelasnya menambahkan.

Selain itu, tampil lebih tenang saat tertinggal di poin kritis menjadi kunci keberhasilan Jonatan pada pertandingan kali ini. “Waktu setting itu saya lebih tenang mainnya,” ujarnya.

Di babak dua Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000, Jonatan akan kembali berhadapan dengan wakil Denmark, Hans Kristian Vitthinghus. “Vittinghus lebih banyak pengalaman dan lebih ulet. Pertahanannya juga lebih rapat. Yang pasti dengan dukugan supporter, saya berharap hasilnya baik,” pungkas Jonatan.

Sementara itu, Anthony Sinisuka Ginting harus melewati babak pertama dengan pertarungan tiga game sebelum akhirnya menang 20-22, 23-21 dan 21-18 atas wakil Tiongkok, Lu Guangzu. “Dari awal sudah ketat, tapi saya kurang bisa memanfaatkan kesempatan di game pertama. Pada game kedua, saya sempat memimpin dan harus setting juga, Puji Tuhan saya bisa menang. Waktu menyusul di game ketiga, Lu main lebih sabar,” jelas Anthony Sinisuka Ginting.

“Saya memang sudah mewaspadai lawan. Dengan diturunkannya dia ke turnamen besar seperti ini, berarti ada yang spesial dari dia dan dia calon penerus generasi tunggal putra Tiongkok. Dia pemain yang ulet, tidak mudah melakukan kesalahan sendiri dan tidak mudah dimatikan. Saya sudah siap capek dan siap susah di lapangan,” lanjutnya.

Selanjutnya, Anthony akan berjumpa tunggal putra Thailand, Kantaphon Wangcharoen. Anthony menilai Wangchoaroen sebagai pemain dengan tipikal pekerja keras, ia selalu mengejar bola kemanapun arahnya. Anthony mempersiapkan diri untuk tidak buru-buru mematikan lawan.