Pada kategori GRI, Bernadine/Titis, pasangan non-unggulan, berhasil menang atas sesama wakil Jawa Tengah yang juga unggulan keempat, Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinnara Nastine. Setelah berjuang tiga gim, Bernadine/Titis menang 13-21, 21-18, 21-10.
Kemudian pada kategori GRC, Darren/Titis menundukkan wakil DKI Jakarta yang juga unggulan kedua, Wahyu Agung Prasetyo/Tasya Khaerany Putrie. Darren/Titis menang straight games 21-14, 21-18 dalam tempo 30 menit,
"Saya senang banget bisa juara di dua sektor ini. Karena ini yang main, kan, perwakian provinsi. Mereka ini adalah pemain-pemain bagus, yang terbaik datang ke Piala Presiden ini," tanggap atlet kelahiran Klaten, Jawa Tengah, pada 10 April 2006 ini.
Namun, jika Titis membandingkan dua pertandingan puncak yang dilakoninya di Piala Presiden 2022 ini, ia justru lebih nyaman saat bermain bersama Darren. Partai final GRI, menurutnya, butuh perjuangan yang ekstra keras. Lain halnya saat berlaga untuk kali kedua pada kategori GRC. "Kalau soal mana yang sreg, menang di ganda campuran," tuturnya.
"Soalnya tadi yang ganda putri, main sampai rubber (game). Dan juga banyak mati sendiri. Gim pertama pun saya belum bisa langsung 'in'," Titis, menambahkan.
Bagi Titis, dua titel kampiun di Piala Presiden 2022 menambah koleksi gelar juara yang diraihnya pada tahun ini. Sebelumnya, Titis sukses keluar sebagai juara Stockholm Junior International Series 2022, Yuzu Isotonic Walikota Solo 2022, serta Sirkuit Nasional A DKI Jakarta 2022.